SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis
A.
Pengertian Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri UV-Vis adalah pengukuran
serapan cahaya di daerah ultraviolet (200-400 nm) dan sinar tampak (400-800 nm)
oleh suatu senyawa. Serapan cahaya uv atau cahaya tampak mengakibatkan transisi
elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital dasar yang berenergi
rendah ke orbital tereksitasi yang berenergi lebih tinggi. Panjang gelombang
cahaya uv atau cahaya tampak bergantung pada mudahnya promosi elektron. Molekul- molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk
promosi elektron, akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek.
Molekul yang memerlukan energi lebih sedikit akan menyerap pada panjang gelombang
yang lebih panjang. Senyawa yang menyerap cahaya dalam daerah tampak
(senyawa berwarna) mempunyai elektron yang lebih mudah dipromosikan dari
pada senyawa yang menyerap pada panjang gelombang lebih pendek (Herliani,
2008).
Absorpsi
spektrofotometri UV-Vis adalah istilah yang digunakan ketika radiasi
ultraviolet dan cahaya tampak diabsorpsi oleh molekul yang diukur. Alatnya
disebut spektrofotometer UV-Vis. Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible)
adalah salah satu instrumen yang digunakan dalam menganalisa suatu senyawa
kimia. Spektrofotometer digunakan karena kemampuannya dalam menganalisa banyak
senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal preparasi sampel apabila
dibandingkan dengan beberapa metode analisa (Herliani, 2008).
B. Pengertian Spektofotometer
Spektrofotometer
adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer ialah
menghasilkan sinar dari spektrum dan panjang gelombang tertentu, sedangkan
fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.
Jadi spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara
relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan
sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrometer dibandingkan
fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan
ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis.
Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh
dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi
melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak
mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan
suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrometer, panjang
gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat
pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber
spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan
sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi
antara sampel dan blanko ataupun pembanding. (Khopkar, 1990).
C. Kegunaan Spektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometer UV-Vis pada umumnya digunakan untuk:
·
Menentukan jenis kromofor, ikatan
rangkap yang terkonyugasi dan ausokrom dari suatu senyawa organik.
- Menjelaskan informasi dari struktur
berdasarkan panjang gelombang maksimum suatu senyawa.
- Mampu menganalisis senyawa organik secara
kuantitatif dengan menggunakan hukum Lambert-Beer.
Spektrofotometri
UV-Vis adalah pengukuran panjang gelombang dan intensitas sinar ultraviolet dan
cahaya tampak yang diabsorbsi oleh sampel. Sinar ultraviolet dan cahaya tampak
memiliki energi yang cukup untuk mempromosikan elektron pada kulit terluar ke
tingkat energi yang lebih tinggi. Spektroskopi UV-Vis biasanya digunakan untuk
molekul dan ion anorganik atau kompleks di dalam larutan. Spektrum UV-Vis
mempunyai bentuk yang lebar dan hanya sedikit informasi tentang struktur yang
bisa didapatkan dari spektrum ini sangat berguna untuk pengukuran secara
kuantitatif. Sinar ultraviolet berada pada panjang gelombang 200-400 nm,
sedangkan sinar tampak berada pada panjang gelombang 400-800nm.
Panjang gelombang (λ) adalah jarak antara satu lembah dan satu puncak, sedangkan frekuensi adalah kecepatan cahaya dibagi dengan panjang gelombang (λ). Bilangan gelombang adalah (v) adalah satu satuan per panjang gelombang. (Dachriyanus, 2004). Kebanyakan penerapan spektrofotometri UV-Vis pada senyawa organik didasarkan n-π* ataupun π-π* karena spektrofotometri UV-Vis memerlukan hadirnya gugus kromofor dalam molekul itu. Transisi ini terjadi dalam daerah spektrum (sekitar 200 ke 700 nm) yang nyaman untuk digunakan dalam eksperimen. Spektrofotometer UV-Vis yang komersial biasanya beroperasi dari sekitar 175 atau 200 ke 1000 nm. Identifikasi kualitatif senyawa organik dalam daerah ini jauh lebih terbatas daripada dalam daerah inframerah. Ini karena pita serapan terlalu lebar dan kurang terinci. Tetapi, gugus-gugus fungsional tertentu seperti karbonil, nitro dan sistem tergabung, benar-benar menunjukkan puncak yang karakteristik, dan sering dapat diperoleh informasi yang berguna mengenai ada tidaknya gugus semacam itu dalam molekul tersebut. (Day & Underwood, 1986)
Panjang gelombang (λ) adalah jarak antara satu lembah dan satu puncak, sedangkan frekuensi adalah kecepatan cahaya dibagi dengan panjang gelombang (λ). Bilangan gelombang adalah (v) adalah satu satuan per panjang gelombang. (Dachriyanus, 2004). Kebanyakan penerapan spektrofotometri UV-Vis pada senyawa organik didasarkan n-π* ataupun π-π* karena spektrofotometri UV-Vis memerlukan hadirnya gugus kromofor dalam molekul itu. Transisi ini terjadi dalam daerah spektrum (sekitar 200 ke 700 nm) yang nyaman untuk digunakan dalam eksperimen. Spektrofotometer UV-Vis yang komersial biasanya beroperasi dari sekitar 175 atau 200 ke 1000 nm. Identifikasi kualitatif senyawa organik dalam daerah ini jauh lebih terbatas daripada dalam daerah inframerah. Ini karena pita serapan terlalu lebar dan kurang terinci. Tetapi, gugus-gugus fungsional tertentu seperti karbonil, nitro dan sistem tergabung, benar-benar menunjukkan puncak yang karakteristik, dan sering dapat diperoleh informasi yang berguna mengenai ada tidaknya gugus semacam itu dalam molekul tersebut. (Day & Underwood, 1986)
D. Hukum
Lambert-Beer
Hukum Lambert-Beer
(Beer`s law) adalah hubungan linearitas antara absorban dengan konsentrasi
larutan sampel. Konsentrasi dari sampel di dalam larutan bisa ditentukan dengan
mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum
Lambert-Beer.
Hukum Lambert-Beer terbatas karena sifat kimia
dan faktor instrumen. Penyebab non linearitas (Dachriyanus, 2004):
·
Deviasi koefisien ekstingsi pada
konsentrasi tinggi (>0,01 M), yang disebabkan oleh interaksi elektrostatik
antara molekul karena jaraknya yang terlalu dekat.
·
Hamburan cahaya karena adanya
partikel dalam sampel.
·
Flouresensi atau fosforesensi
sampel.
·
Berubahnya indeks bias pada
konsentrasi yang tinggi.
·
Pergeseran kesetimbangan kimia
sebagai fungsi dari konsentrasi.
·
Radiasi non-monokromatik; deviasi
bisa digunakan dengan menggunakan bagian datar pada absorban yaitu pada
panjang gelombang maksimum.
·
Kehilangan cahaya.
E. Instrumen Spektrofotometri
UV-Vis
Instrumen
pada spektrofotometri UV-Vis terdiri dari 6 komponen pokok:
- sumber radiasi
- Monokromator
- wadah sampel (sel atau kuvet)
- Detektor
- Recorder
- Read out
Fungsi masing-masing bagian:
1.
Sumber sinar
Polikromatis
berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan berbagai macam rentang
panjang gelombang. Untuk sepktrofotometer
·
UV menggunakan lampu deuterium
atau disebut juga heavi hidrogen
·
VIS
menggunakan lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram
·
UV-VIS menggunan photodiode
yang telah dilengkapi monokromator.
·
Infra merah, lampu pada panjang
gelombang IR.
2.
Monokromator
Sebagai
penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber
sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis. Jenis monokromator yang saat
ini banyak digunakan adalan gratting atau lensa prisma dan filter optik. Jika
digunakan grating maka cahaya akan dirubah menjadi spektrum cahaya. Sedangkan
filter optik berupa lensa berwarna sehingga cahaya yang diteruskan sesuai
dengan warnya lensa yang dikenai cahaya. Ada banyak lensa warna dalam satu alat
yang digunakan sesuai dengan jenis pemeriksaan. Pada gambar di atas disebut
sebagai pendispersi atau penyebar cahaya. dengan adanya pendispersi hanya satu
jenis cahaya atau cahaya dengan panjang gelombang tunggal yang mengenai sel
sampel. Pada gambar di atas hanya cahaya hijau yang melewati pintu keluar.
Proses dispersi atau penyebaran cahaya seperti yang tertera pada gambar.
3.
Sel sampel
Sebagai
tempat meletakan sampel:
·
UV, VIS dan UV-VIS menggunakan
kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas,
namun kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silika memiliki kualitas yang lebih
baik. Hal ini disebabkan yang terbuat dari kaca dan plastik dapat menyerap UV
sehingga penggunaannya hanya pada spektrofotometer sinar tampak (VIS). Cuvet
biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm.
·
IR, untuk sampel cair dan padat
(dalam bentuk pasta) biasanya dioleskan pada dua lempeng natrium klorida. Untuk
sampel dalam bentuk larutan dimasukan ke dalam sel natrium klorida. Sel ini
akan dipecahkan untuk mengambil kembali larutan yang dianalisis, jika sampel
yang dimiliki sangat sedikit dan harganya mahal.
4.
Detektor
Menangkap
cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya menjadi arus listrik.
Syarat-syarat sebuah detektor :
·
Kepekaan yang tinggi
·
Perbandingan isyarat atau
signal dengan bising tinggi
·
Respon konstan pada berbagai
panjang gelombang.
·
Waktu respon cepat dan signal
minimum tanpa radiasi.
·
Signal listrik yang dihasilkan
harus sebanding dengan tenaga radiasi.
Macam-macam detektor :
·
Detektor foto (Photo detector)
·
Photocell, misalnya CdS.
·
Phototube
·
Hantaran foto
·
Dioda foto
·
Detektor panas
5.
Read out
Merupakan
suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik yang berasal dari
detektor.
F. Proses Absorbsi Cahaya pada Spektrofotometri
Ketika
cahaya dengan panjang berbagai panjang gelombang (cahaya polikromatis) mengenai
suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang akan
diserap. Di dalam suatu molekul yang memegang peranan penting adalah elektron valensi
dari setiap atom yang ada hingga terbentuk suatu materi. Elektron-elektron yang
dimiliki oleh suatu molekul dapat berpindah (eksitasi), berputar (rotasi) dan
bergetar (vibrasi) jika dikenai suatu energi.
Jika zat menyerap cahaya tampak dan UV maka akan terjadi perpindahan elektron
dari keadaan dasar menuju ke keadaan tereksitasi. Perpindahan elektron ini
disebut transisi elektronik. Apabila cahaya yang
diserap adalah cahaya inframerah maka elektron yang ada dalam atom atau
elektron ikatan pada suatu molekul dapat hanya akan bergetar (vibrasi).
Sedangkan gerakan berputar elektron terjadi pada energi yang lebih rendah lagi
misalnya pada gelombang radio.
Atas dasar inilah spektrofotometri dirancang untuk mengukur konsentrasi suatu
suatu yang ada dalam suatu sampel. Dimana zat yang ada dalam sel sampel
disinari dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Ketika cahaya
mengenai sampel sebagian akan diserap, sebagian akan dihamburkan dan sebagian
lagi akan diteruskan.
Pada spektrofotometri, cahaya datang atau cahaya masuk atau cahaya yang
mengenai permukaan zat dan cahaya setelah melewati zat tidak dapat diukur, yang
dapat diukur adalah It/I0 atau I0/It (perbandingan
cahaya datang dengan cahaya setelah melewati materi (sampel)).
Cahaya yang
diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang hamburkan diukur
sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau Hukum Beer,
berbunyi:
“jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan
sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu
fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”.
G. Prinsip Kerja
Adapun prinsip kerja alat spektrofotometer uv-vis yaitu sumber radiasi
untuk spektroskopi UV-Vis adalah lampu tungsten. Cahaya yang dipancarkan sumber radiasi adalah
cahaya polikromatik. Cahaya polikromatik UV akan melewati monokromator yaitu
suatu alat yang paling umum dipakai untuk menghasilkan berkas radiasi dengan
satu panjang gelombang (monokromator). Monokromator
radiasi UV, sinar tampak dan infra merah adalah serupa yaitu mempunyai celah
(slit), lensa, cermin dan perisai atau grating.
H.
Kelebihan dan Kekurangan Spektrofotometer UV-Vis
Kelebihan
spektrofotometer UV-Vis:
· Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi.
· Caranya sederhana
· Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat kecil
Kekurangan spektrofotometer UV-Vis:
· Absorbsi dipengaruhi oleh PH larutan,suhu dan adanya zat pengganggu dan
kebersihan kuvet.
· Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang >
165 nm.
· Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron valensi
dengan energy eksitasi rendah.
· Sinar yang dipakai harus monokromatis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar