Senin, 24 April 2017

SEJARAH CANDI BOROBUDUR ADALAH NEGERI SABA




Ternyata berdasarkan hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah, bahwa sebenarnya “CANDI BOROBUDUR” adalah bangunan yang dibangun oleh “TENTARA NABI SULAIMAN” termasuk didalamnya dari kalangan bangsa Jin dan Setan yang disebut dalam Alqur’an sebagai “ARSY RATU SABA”, sejatinya PRINCES OF SABA atau “RATU BALQIS” adalah “RATU BOKO” yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa, sementara patung-patung di Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Budha, sejatinya adalah patung model bidadara dalam sorga yang menjadikan Nabi Sulaiman sebagai model dan berambut keriting. Dalam literatur Bani Israel dan Barat, bangsa Yahudi dikenal sebagai bangsa tukang dan berambut keriting, tetapi faktanya justru Suku Jawa yang menjadi bangsa tukang dan berambut keriting ( perhatikan patung Nabi Sulaiman di Candi Borobudur )

Hasil riset tersebut juga menyimpulkan bahwa “SUKU JAWA” disebut juga sebagai “BANI LUKMAN” karena menurut karakternya suku tersebut sesuai dengan ajaran-ajaran LUKMANUL HAKIM sebagaimana tertera dalam Alqur’an. Perlu diketahui bahwa satu-satunya nabi yang termaktub dalam Alqur’an, yang menggunakan nama depan SU hanya Nabi Sulaiman As dan negeri yang beliau wariskan ternyata secara kebetulan diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan SU yaitu Sukarno, Suharto, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta meninggalkan negeri bernama SLEMAN di Yogyakarta – Jawa Tengah. Nabi Sulaiman As mewarisi kerajaan dari Nabi Daud As yang dikatakan didalam Alqur’an dijadikan Khalifah di Bumi ( menjadi Penguasa Dunia dengan Benua Atlantis sebagai Pusat Peradabannya), Nabi Daud juga dikatakan raja yang mampu menaklukkan besi (membuat senjata dan gamelan dengan tangan, beliau juga bersuara merdu) dan juga menaklukkan gunung hingga dikenal sebagai Raja Gunung. Di Nusantara ini yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “SYAILENDRA” , menurut Dr. Daoed Yoesoef nama Syailendra berasal dari kata saila dan indra, saila = gunung dan indra = raja.

Jadi sebenarnya Bani Israel yang sekarang menjajah Palestina bukan keturunan Israel asli yang hanya terdiri 12 suku, tapi mereka menamakan diri suku ke 13 yaitu Suku Khazar (yang asalnya dari Asia Tengah) hasil perkawinan campur Bani Israel yang mengalami diaspora dengan penduduk lokal, posisi suku Khazar ini mayoritas di seluruh dunia. Sedang Yahudi asli Telah menghilang yang dikenal sebagai suku-suku yang hilang “The Lost Tribes” yang mana mereka pergi ke timur dan banyak yang menuju ke “THE PROMISED LAND” yaitu Indonesia.

Dan kalau kita merunut lagi kembali seperti apa yang telah disampaikan oleh KH. Fahmi Basya tentang Candi Borobudur, maka akan semakin tampak jelas bahwa ketika beliau menjelaskan tentang Negeri Saba’ disitu dikatakan bahwa sebuah pemerintahan yang sangat kuat karena dipimpin oleh Nabi Sulaiman As dan Ratu Balqis dari hasil riset dengan di dukung oleh data-data yang ada, maka terbukti bahwa NEGERI SABA’ itu adalah INDONESIA dengan pusat pemerintahan di Jawa dan ARSY SABA’ yang dipindahkan atas perintah Nabi Sulaiman As adalah Candi Borobudur yang dipindahkan dari Istana Ratu BOKO, dan NEGERI SABA’ inilah yang kemudian dikatakan oleh KH Fahmi Basya ada kemiripan antara Cerita dengan BENUA ATLANTIS yang hilang itu. Dan sungguh luar biasa kalau fakta itu benar, berarti Negeri ini telah mewarisi peradaban besar bangsa-bangsa.

Kembali ke pembahasan tentang NEGERI SABA’ ada 15 (lima belas) point penting yang menjadi bukti berdasarkan Al-Qur’an bahwa SABA’ itu ada di pulau Jawa (Indonesia) dan bukan di YAMAN!

1. Di buku-buku Ilmu Sejarah kita disebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan pada abad ke-7 Masehi, tetapi menurut Teori paruh waktu , bahwa penelitian terhadap batu candi tersebut tidak bisa dihitung umurnya dengan Isotop C (Carbon). Sehingga bisa ditarik Hipotesa, bahwa Candi Borobudur tidak dibuat pada abad ke-7 Masehi.


  A.Fhoto satu dibawah Candi Borobudur

2. Adanya phenomena angka 19 di Candi Borobudur. Adapun mengenai phenomena angka 19 itu terdapat di dalam Alqur’an berasal dari kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim yang terdiri dari 19 huruf. Kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim ini yang memperkenalkannya kepada kita adalah nabi Sulaiman As. ketika beliau berkirim surat kepada Ratu Saba’
Kop Surat dari Surat nabi Sulaiman As itu adalah kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Isi suratnya adalah: ” Alla ta’luu ‘alaiyya, wa’tuunni muslimiin ” Jangan menyombong kepadaku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri ). Dan perlu diketahui surat itu sampai sekarang masih ada yaitu di Musium Nasional berupa lempengan emas bertuliskan Bismillah, surat itu awalnya ditemukan dikolam dekat Candi borobudur.


B. Photo DuaLempengan emas bertuliskan kalimat ‘Bismillah”

Jadi, dapat dikatakan bahwa phenomena 19 itu sudah diketahui oleh Nabi Sulaiman As. Oleh sebab itu di Candi borobudur ada phenomena 19.


C. Fhoto Ke3Phenomena angka 19

3. Adanya phenomena posisi tiga buah candi terletak segaris lurus, yaitu: Candi Borobudur, Pawon dan Mendut.
D.fhoto Tiga candi Lurus

Karena yang membuat Candi Borobudur itu bukan manusia saja, tetapi juga Jin, maka segaris lurusnya tiga candi, yaitu Borobudur, Pawon dan Mendut, bukanlah hal kebetulan. karena Jin bisa melihatnya dari atas.
E.fhoto 5

Untuk apa mereka membuat ketiga candi itu segaris lurus?
Untuk membuat gambar Gerhana. Dengan demikian mereka memberitakan bahwa Borobudur itu gambar Matahari, Pawon itu gambar Bulan dan Mendut adalah gambar Bumi. Itu sebab Mendut mewakili Manusia. Disana ada sebuah patung Manusia sebagai wakil penduduk bumi adalah manusia.
Mengapa Borobudur itu gambar Matahari.? Karena Ya..si Ratu Saba’ itu dulunya kan penyembah Matahari, jadi ‘Arsy dia itu ada nuansa mataharinya.


4. Diceritakan pula di dalam Al-qur’an istananya berbentuk piring-piring dan patung-patung, sementara itu candi borobudur berbentuk piring dan banyak patung-patungnya, disinyalir patung Nabi Sulaiman As. (lihat fhoto dibawah)



5. Candi Borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman As. dan Indonesia adalah negeri SABA yg diceritakan Al-qur’an dalam surat As-Saba (34). karenanya ada nama daerah Sleman di DI. Yogyakarta – Jawa Tengah yang diambil dari nama Nabi Sulaiman As.


Lihat peta dibawah Peta Sleman DI Yogyakarta

6. Sementara itu masih di kota Jogjakarta, tepatnya di daerah Prambanan ada candi ratu Boko yang di ambil dari nama Ratu Bulqo/Bilkis.

 Lihat gambar dibawah


Candi ratu Boko


Kolam Pemandian di Candi ratu Boko

7. Di dalam Qur’an Surat As-Saba tanda-tanda daerahnya ada buah pahit, sementara disekitar candi borobudur ada buah: Mojo Pahit. bahkan sebuah kerajaan besar yang pernah jaya di pulau jawa dulu rela menamakan kerajaannya dengan nama Kerajaan Majapahit.

Lihat gambar dibawah Majapahit



8. Lalu diceritakan di dalam Al-qur’an lagi: bahwa daerah Saba’ dikelilingi dua hutan, sementara itu Borobudur disana ada daerah Wanagiri dan WanaSABA, dimana dalam kamus bahasa jawa kawi; wana = hutan, saba = pertemuan.

Lihat peta Wonosobo

9. Dimana seperti dalam Alqur’an Nabi Sulaiman menggunakan dua lembar kain dan kain yang luar adalah sutra seperti patung di candi yang terdapat lipatan sutra.

Lihat Gambar Candi bersutra


10. Diceritakan lagi di Nabi Sulaiman sering beristirahat dan berlibur di pantai sebelah timur negeri Saba, sementara di sebelah timur Indonesia deket papua ada pulau Solomon, yang di ambil dari nama Nabi Sulaiman As.

Lihat peta Solomon Island

11. Relief-relief di candi mengambarkan cerita tentang Nabi Sulaiman diantaranya gambar burung yang mengantar surat kepada ratu Bilkis.

Lihat peta

Sedangkan relief yang bergambar burung berkepala manusia, memberikan penjelasan bahwa burung hud-hud tersebut bisa berbicara dengan Nabi Sulaiman.

Lihat peta

12. Di dalam Al-Qur’an surat As-Saba’ diceritakan negeri SABA telah di azab Allah karena penduduknya kufur dan tidak beriman, yaitu berupa dengan mengirim banjir besar yang menghancurkan negeri Saba’ menjadi berkeping-keping. Karenanya hanya Indonesia-lah satu-satunya negara di Dunia yang mempunyai 17.000 pulau lebih.
 lihat gambar Ayat Ayat Al-quran Dibawah


13. Indonesia adalah negeri SABA yang hilang, yang oleh Plato dan para ilmuwan barat diistilahkan benua Atlantis yang hilang.

14. Diantara Ribuan jumlah para Nabi, hanya Nabi Sulaiman As yang mempunyai nama Jawa yang berawalan “SU”, sebagaimana Suparmin, Suharto, Sukarno, Supratman, Sulistyono dll.



15. Adanya angin muson di Indonesia semakin menguatkan bukti bahwa Indonesia adalah negeri Saba’.

Lihat Gambar ayat dibawah


Dan masih banyak lagi fakta-faktanya yang lain.!


Nah kalau hasil penelitian ini benar adanya, bahwa yanag dimaksud dengan Negeri Saba’ adalah Indonesia hasil peninggalan Nabi Sulaiman As dan Ratu Bulqis. Sungguh luar biasa bangsa ini, kita telah mewarisi peradaban yang mulia itersebut. Wallahu ‘alam bissawaab.

Candi Borobudur
Lempengan Emas bertuliskan Bismillaah

Adanya Fenomena posisi tiga buah candi terletak segaris lurus yaitu Candi Borobudur,  Candi Pawon, dan Candi Mendut.

Fenomena angka 19 Nabi Sulaiman
Untuk mengenal Gerhana yang dilakukan oleh Kaum Jin


Diceritakan dalam Al-Qur'an bahwa istananya berbentuk piring-piring dan patung-patung

Candi Borobudur banyak piring-piring dan patung-patung, disinyalir patung Nabi Sulaiman A.S
Disinyalir ini adalah Patung Nabi Sulaiman A.S
Peta Sleman D.I Yogyakarta

Sementara itu masih di D.I Yogyakarta tepatnya di daerah Prambanan terdapat Candi Ratu Boko yang diambil dari nama Ratu Balqis/Bulqo
Kolam Pemandian di Candi Ratu Boko


Candi Ratu Baqa

Lalu diceritakan di dalam Al-Qur’an lagi bahwa daerah Saba’ dikelilingi dua hutan, sementara itu Borobudur disana ada daerah Wanagiri dan WanaSABA, dimana dalam kamus bahasa jawa kawi

 wana = hutan, saba = pertemuan

Di dalam Qur’an Surat As-Saba, terdapat tanda-tanda daerahnya ada buah pahit, sementara disekitar candi borobudur ada buah  Mojo Pahit. bahkan sebuah kerajaan besar yang pernah jaya di pulau jawa dulu rela menamakan kerajaannya dengan nama Kerajaan Majapahit.







Diceritakan lagi Nabi Sulaiman sering beristirahat dan berlibur di pantai sebelah timur negeri Saba, sementara di sebelah timur Indonesia deket papua ada pulau Solomon, yang di ambil dari nama Nabi Sulaiman As



Terdapat Ukiran Burung di Candi Borobudur, yang kita ketahui itu adalah Burung Hud-Hud yang mengantarkan surat kepada Ratu Balqis




Sedangkan Relief Burung berkepala Manusia menggambarkan bahwa burung Hud-Hud bisa berbicara dengan Nabi Sulaiman A.S.




Di dalam Al-Qur’an surat As-Saba’ diceritakan negeri SABA telah di azab Allah karena penduduknya kufur dan tidak beriman, yaitu berupa dengan mengirim banjir besar yang menghancurkan negeri Saba’ menjadi berkeping-keping. Karenanya hanya Indonesia-lah satu-satunya negara di Dunia yang mempunyai 17.000 pulau lebih.



Indonesia adalah Negeri Saba yang hilang, yang oleh Plato dan Para Ilmuwan Barat menyebutnya Atlantis yang Hilang.


Adanya Angin Muson semakin memperkuat bahwa Indonesia adalah Negeri Saba















Jumat, 21 April 2017

PEMIMPIN MUSLIM ZHALIM atau PEMIMPIN KAFIR ADIL ?

Pembahasan masalah ini begitu banyak memiliki daya tarik sehingga baik di Indonesia,Arab dan Negara lainnya menjadi perbincangan hangat.
Indonesia tentunya diwakili oleh Ahok yang kononnya lumayan adil daripada dipimpin yang berjenggot dan berdahi hitam.
Benarkah Islam lebih mengutamakan Kafir Adil melebihi Muslim Dzhalim? Pembahasan yang dulu pernah hangat di Facebook teman yang menisbahkan riwayat kepada Imam Ali as, sampai dicari Sanad dan sumbernya perkataan tersebut.
Menarik disimak, dalam literature khazanah ahlul bayt riwayat dibawah ini sangat mashyur terutama di buku-buku ulama kontemporer, terlebih terdapat di buku fatawanya Ibn Taymiyah mengisyaratkan dukungannya terhadap pemimpin Kafir Adil.
Rasulullah Saww bersabda,
الملك یبقی مع الكفر و لایبقی مع الظلم
Pemerintahan/kerajaan akan tetap tegak dengan pemimpin kafir (adil), dan binasa dengan Kezhaliman.
Sanad Hadis Sanad hadist diatas dinukil oleh:
1. Syahid Muthahari didalam kitab Bist Ghuftar (20 percakapan), Ayatullah Hammase Huseini dalam kitabnya Haq va Bathil asyenai (mengenal Kebenaran dan kebatilan), Ayatullah Makarim Syirazi didalam Tafsir Nemune (amtsal).
2. Kitab Mirshad Ibad, Tafsir Naisaburi, Tafsir Kabir Fakhrurazi juz.18, hal.76 3. Kitab Amuli Syeikh Mufid dengan Pentashih Husein Istaduli dan Ali Akbar Ghafari didalam catatan kaki hal.310
4. Mulla Shaleh Mazandarani Syarh Ushul Kafijuz.9 hal.900
5. Mulla Muhammad baqir majlisi dalam Kitab Bihar al-Anwar juz.75 hal.321, hadis ke 65
6. Mulla Muhsin Faidh Kasyani dalam Tafsir al-Shafi juz.2 hal.477
Dalam literature ahlulbayt hadist diatas pernah dinukil oleh Sayid Ibn Thawus ketika ditanya oleh Khalifah Abbasyiah Mutashim billah, Ketika itu Mutashim mengumpulkan seluruh ulama Syiah dan Sunnah untuk sebuah pertanyaan, “Lebih utama mana pemimpin Kafir adil ataukah pemimpin Muslim Zhalim?” Mutashim memberikan waktu tiga hari untuk seluruh ulama yang ada. Setelah tiga hari mutashim kembali bertanya dan tidak ada satupun ulama yang menjawab kecuali Sayid Ibn Thawus. Ia berkata, Pemimpin Kafir Zhalim lebih utama dari Pemimpin Muslim Zhalim. Mutashim, Buktinya ? Sayid Thawus berkata, Pemimpin kafir keadilannya untuk seluruh masyarakat, kekafirannya untuk dirinya sendiri. Namun, Jika pemimpin Muslim zhalim, Kezhalimannya untuk seluruh negeri. Kemudian Ia menukilkan hadis Nabi saw, “Pemerintahan/kerajaan akan tetap tegak dengan pemimpin kafir (adil), dan binasa dengan Kezhaliman.”
Sirah Rasulullah saw dan Ahlulbayt Ketika para kafir Qurasy semakin menjadi-jadi menyiksa kaum Muslimin Mekkah, Rasulullah Saww memerintahkan Jafar al-Thayyar untuk membawa kaum muslimin menuju Habasyah (Ethopia).
Rasulullah Saww bersabda,
اذهبوا الى الحبشة فإن فيها حاكما عادلا لا يظلم عنده أحد
Pergilah ke Habasyah, Sesungguhnya raja disana seorang yang adil dan tidak menzhalimi seorangpun. (Sirah Ibnu hIsyam, Sirah Ibn Ishaq)
Sirah Imam Ali as
Ketika Tawanan Persia datang ke semenanjung Arab, mereka digiring dengan paksa dan akan menjadikan putri-putri raja sebagai budak. Imam ali as berkata, perlakukanlah mereka dengan baik sesungguhnya raja mereka adalah seorang yang adil. Kemudian Putri-putri Persia itu dinikahkan dengan Imam Husein as dan Muhammad ibn abu bakar.
Pendapat Ibn Taimiyah
Bagi yang meneriakan Ahok kafir atau siapapun yang kafir tentunya mereka sangat mengagumi Syeikhul Islam yang satu ini.
Ibnu taimiyah berkata,
الله ينصر الدولة العادلة وإن كانت كافرة ولا ينصر الدولة الظالمة وإن كانت مؤمنة - مجموع الفتاوى 28/63
Allah swt akan menolong pemerintahan adil walaupun pemerintahan tersebut dipimpin oleh kafir dan Alah Swt tidak akan pernah menolong pemerintahan Zhalim walupun dipimpin oleh seorang Muslim (Majmu’ul fatawa juz.28 hal.63)
Ia berkata pula,
الدنيا تدوم مع العدل والكفر ولا تدوم مع الظلم والإسلام .( مجموع الفتاوى 28/146)
Dunia akan selalu berputar dengan keadilan walupun kafir, dan tidak akan pernah berputar dengan Kezhaliman walupun Muslim. (Majmuul fatawa juz.28 hal.146)
Kesaksian Al-Quran mengenai Keadilan
1. Surat al-nahl: 90
إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan serta memberi kepada kaum kerabat.
2. Surat Al-Nisa:58
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
3. Surat Al-Maidah :8
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Kesaksian Al-Quran mengenai Kezaliman
1. Surat Hud:102
وَكَذَٰلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَىٰ وَهِيَ ظَالِمَةٌ ۚ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.
2. Surat Al-Hajj:45
فَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ فَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا وَبِئْرٍ مُعَطَّلَةٍ وَقَصْرٍ مَشِيدٍ
Berapalah banyaknya kota yang Kami telah membinasakannya, yang penduduknya dalam keadaan zalim, maka (tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya dan (berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi.
3. Surat al-Hajj:48
وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ أَمْلَيْتُ لَهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ ثُمَّ أَخَذْتُهَا وَإِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan berapalah banyaknya kota yang Aku tangguhkan (azab-Ku) kepadanya, yang penduduknya berbuat zalim, kemudian Aku azab mereka, dan hanya kepada-Kulah kembalinya (segala sesuatu).


PERENCANAAN STRATEGIS

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat dgunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 )
Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis / strategic planning ( Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan strategi ( Skinner, 1969 ).Untuk mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).
Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen perubahan, hal ini telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff, 1965; Anthony,1965; Lorange, 1980; Steiner, 1979). Lorange (1980), menuliskan, bahwa strategic planning adalah kegiatan yang mencakup serangkaian proses dari inovasi dan mengubah perusahaan, sehingga apabila strategic planning tidak mendukung inovasi dan perubahan, maka itu adalah kegagalan.
Mengikuti Olsen dan Eadie (1982, hal.4) dalam buku Perencanaan Strategis oleh Jhon M. Bryson, kita mendefinisikan perencanaan strategis sebagai upaya yang didisiplinkan untuk membuat keputusan dan tindakan penting yang membentuk dan memandu bagaimana menjadi organisasi (atau entitas lainnya), apa yang dikerjakan organisasi (atau entitas lainnya),dan mengapa organisasi (atau entitas lainnya) mengerjakan hal seperti itu. Yang terbaik, perencanaan strategis mensyaratkan pengumpulan informasi secara luas, eksplorasi alternatif, dan menekankan implikasi masa depan keputusan seseorang.
Sedarmayanti (2009:11) mengemukakan bahwa: Perencanaan strategis merupakan fungsi utama dalam sebuah organisasi yang didefinisikan sebagai  suatu proses  sistematis dan berkesinambungan dalam menentukan kebutuhan sumber daya manusia dimasa depan baik kuantitas maupun kualitas pada waktu yang tepat, posisi yang tepat dalam jangka panjang guna mengantisipasi perubahan lingkungan dan organisasi serta meminimalisasi biaya dalam rangka pencapaian tujuan individu dan  organisasi. Faktor- faktor yang mempengaruhi sebuah perencanaan strategis dapat ditinjau dan dilihat dari:
1.      Manajerial, adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada.
2.      Lingkungan, adalah semua elemen didalam maupun luar organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi
3.      Kultur organisasi, merupakan sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota, yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.


Perencanaan strategis dapat memfasilitasi komunikasi dan partsipasi, mengakomodasi kepentingan dan nilai berbeda, dan membantu pembuatan keputusan secara tertib maupun keberhasilan implementasi keputusan.

Senin, 17 April 2017

KINERJA PEGAWAI

KINERJA PEGAWAI

Sherman da Ghomes dalam Soelaiman (2007:279) ”Job performance is the amount of succesfull role achievement” (pretasi kerja/ kinerja adalah jumlah/ ukuran keberhasilan atas sesuatu yang di capai).  Menurut Soelaiman dalam bukunya Manajeen Kinerja (2007:279) memberikan pengertian atas kinerja adalah sebagai sesuatu yang dikerjakan dan dihasilkan dalam bentuk produk maupun jasa, dalam suatu periode tertentu dan ukuran tertentu oleh seseorang atau sekelompok orang melalui kecakapan, kemampuan, pengetahuan dan pengalamannya. Kemudian ia juga menjeaskan (2007:283) kinerja pegawai adalah tingkat terhadap mana para pegawai mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.
Sedarmayanti (2009: 50) memberikan konsep kinerja sebagai berikut: “Performance diterjemahkan menjadi kinerja, pencapaian kerja, dan hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja”. Mangkunegara (2007: 67) mengemukakan “Kinerja sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Pada umumnya di dalam pelaksanaan sikap program kerja pemerintah akan dapat berhasil dalam berdaya guna jika dalam pelaksanaan tersebut dapat ditunjang oleh kinerja pegawai yang maksimal oleh pegawainya. Kinerja erat kaitannya dengan penilaian terhadap pekerjaan seseorang oleh karena itu perlu diadakannya pengawasan dengan ditetapkannya standar kinerja atau standar performance.
Simamora (2008: 325) mengemukakan pengertian kinerja sebagai berikut: “Kinerja adalah tingkat dalam mana para pegawai mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan”. Selain beberapa pengertian kinerja yang telah disebutkan, peneliti akan menjelaskan beberapa hal yang berkenaan dengan pengukuran kinerja pegawai. Istilah lain untuk penilaian kinerja yaitu pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja dapat digunakan untuk menilai pencapaian tujuan dan sasaran. Prawirosentono dalam Widodo (2001: 206) memberikan pengertian pengukuran kinerja sebagai berikut:
Pengukuran kinerja merupakan metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja digunakan untuk penilaian atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.

Banyaknya pekerjaan, hasil dari pekerjaan tersebut, dan efektifitas penyelesaian pekerjaan dapat menjadi tolak ukur penilaian kinerja. Cara untuk mengukur kinerja harus mengacu kepada aspek-aspek finansial, kepuasan pelanggan, operasi bisnis internal, kepuasan pegawai, kepuasan komunitas dan stakeholders, dan waktu. Faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai menurut Mangkunegara (2007:  67) antara lain:
a.       Faktor kemampuan secara psikologis. Kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlihannya.
b.      Faktor motivasi. Motivasi terbentuk dari sikap (attiude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.
Sementara itu Dwiyanto dalam Pasolong (2008: 178) mengemukakan ukuran utama untuk menilai kinerja pemerintah, yaitu:
1.      Produktivitas, yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga mengukur efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai ratio antara input dan output.
2.      Kualitas Layanan (quality of service), Mengukur sejauh mana kualitas pelayanan  yang diberikan kepada masyarakat. Cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja organisasi pelayanan publik.
3.      Responsivitas, merunjuk kepada keselarasan antara program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
4.      Responsibilitas, menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar dengan kebijakan birokrasi, baik yang eksplisit maupun implisit.

Akuntabilitas, merujuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan birokrasi publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat. Pelaksanaan suatu pekerjaan  membutuhkan seorang pegawai, pegawai merupakan penggerak berjalannya suatu kegiatan, untuk itu dibutuhkan seorang pegawai yang mempunyai kemampuan dan keterampilan yang handal dalam melaksanakan pekerjaan. Pengertian pegawai menurut Suradinata (2008: 10) sebagai berikut: “Pegawai adalah  manusia atau orang yang melaksanakan suatu pekerjaan pada suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta dan karena jasa pekerjaannya itu memperoleh gaji/upah”. 
Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. Untuk mengukur kinerja pegawai maka peneliti mengutip pendapat yang dikemukakan Mitchell dalam Sedarmayanti (2009: 51) sebagai berikut:
1.        Quality of Work (Kualitas Kerja)
Kualitas kerja yaitu mutu yang dihasilkan berhubungan dengan baik tidaknya hasil pekerjaan yang telah dicapai. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk yang memahami keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu atau hasil pekerjaan. Kualitas tersendiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.         
2.        Promptness (Ketetapan waktu)
Berkaitan dengan sesuai atau tidaknya waktu penyelesaian pekerjan dengan target waktu yang telah direncanakan dan manfaat waktu yang seefisien mungkin. Setiap pekerjaan diusahakan untuk selesai sesuai dengan rencana agar tidak menggangu pada pekerjaan lain.
3.        Iniciative (Inisiatif)
Inisiatif adalah perubahan wujud pengambilan keputusan yang dimiliki pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan. Seorang pemimpin harus memberikan dorongan dan memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk berinisiatif dengan memberikan kebebasan agar bawahannya aktif memikirkan dan menyelesaikan sendiri tugas-tugasnya. Maksudnya agar bawahan menjadi aktif  berusaha tidak tergantung pada atasannya.
4.        Capability  (Kemampuan)
Kemampuan pegawai adalah kecakapan, sikap mental dan unsur-unsur fisik yang dimiliki pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya. Setiap pegawai harus benar-benar mengetahui bidang pekerjaan yang ditekuninya. Serta mengetahuai arah yang diambil organisasi, sehingga jika telah menjadi keputusan, mereka tidak ragu-ragu lagi untuk melaksanakannya dalam mencapai tujuan organisasi.
5.        Communication (Komunikasi)

       Komunikasi menyangkut kelancaran berinteraksi dalam organisasi baik secara vertikal maupun horizontal. Seorang pemimpin dalam mengambil keputusan terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada bawahannya mengemukakan saran dan pendapatnya. Pimpinan mengajak para bawahannya untuk ikut berpartisipasi dalam memecahkan masalah yang dihadapi, keputusan terakhir tetap berada di tangan pimpinan. Akan menimbulkan kerjasama yang lebih baik dan hubungan-hubungan semakin harmonis. Juga menimbulkan perasaan-perasaan senasib sepenanggungan.